Thursday 21 May 2009

Nuzulul Qur’an

Nuzulul Qur’an berarti turunnya alQur’an. Nuzul Qur’an diperingati setiap malam tujuh belas Ramadlan setiap tahunnya. Nuzul Qur’an adalah peristiwa sejarah turunnya wahyu pertama kali turun di saat Nabi sedang bertahannus (berkhalwat) di gua Hira. Bilamana saat tiba-tiba Jibriel datang memeluknya sambil berseru; “IQRA’!”. Muhammad ketakutan. Dari dahinya keluar keringat dingin saking takutnya. Dalam takutnya Muhammad menjawab, Saya tidak bisa membaca. Jibril mengulangi lagi seruannya memerintah Muhammad membaca: “IQRA’”, kata Jibriel lagi, sampai dua kali berturut turut dan Muhammad menjawab seperti jawabannya yang pertama. Perintah Jibriel yang ketiga, IQRA’ akhirnya dijawab Muhammad dengan perkataan: DENGAN APA SAYA HARUS MEMBACA?”. Maka langsung disambut oleh Malaikat Jibril “BACALAH DENGAN NAMA TUHAMMU YANG MENCIPTAKAN”. Kejadian itu terjadi pada bulan Ramadlan hari ke tujuh belas. Al-Qur’an Yang Mulia itu diturunkan pertama kali tepatnya pada malam tanggal 17 Ramadlan tahun ke empat puluh dari kenabian, di gua Hira’, terdiri dari 5 ayat (ayat 1-5 surah al-‘Alaq). FirmanNya: “Bacalah dengan menyebut nama TuhanMu yang menciptakan. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan TuhanMu agungkan. Yang telah mengajarkan (manusia) dengan perantaraan Kalam, Ia mengajarkan manusia apa yang belum mereka ketahui”.

Bulan Ramadlan tidak saja bulan yang utama pada umat Muhammad SAW, tetapi juga sebenarnya merupakan bulan utama bagi umat-umat sebelum Muhammad SAW, baik itu umat Nabi Ibrahim, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi Musa AS, karena pada bulan ini kitab-kitab suci umat sejumlah Nabi yang disebutkan tadi diturunkan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang bersumber dari Watsil bin al-Asqa’ Ra; Nabi s.a.w. bersabda:“Shuhuf Ibahim diturunkan malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat diturunkan pada hari keenam bulan Ramadhan, dan Injil diturunkan tiga belas bulan empat bulan Ramadhan” (HR. Al-Musnad).
Keutamaan bulan Ramadlan membuatnya menjadi lebih mulia dan utama dari bulan-bulan lain. Pada bulan Ramadlan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting yang menjadi momentum kekuatan Islam, seperti terjadinya perang badar. Demikian pula keutamaan Ramadlan dengan lailatul Qadr, juga menjadikannya lebih baik dari ribuan bulan, bahkan Ulama sepakat bahwa pada malam lailatul Qadr itulah al-Qur’an itu diturunkan. Firman Allah QS. Al-Qadr, ayat 1-5:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an itu pada malam lailatul Qadr, tahukah kamu apakah malam lailatul Qadr itu. Lailatul Qard itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat dan ruh (Jibriel) dengan izin Tuhan mereka karena setiap (urusan yang ditetapkan). Keselamatan pada malam itu sampai terbit fajar”.Sesuai dari keterangan hadits-hadits Nabi SAW mengenai lailatil Qadr, bahwa malam ini diminta agar dicari pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan (21,23,25,27 atau 29 Ramadlan). Sehingga menimbulkan perbedaan pendapat mengenai Nuzulul Qur’an apakah pada malam ke tujuh belas atau pada malam-malam ganjil di sepuluh akhir Ramadlan. Kendati demikian, sebagian ulama yang mengambil jalan tengah (Thariqatul Jam’iyah) dengan mengemukakan alasan-alasan dalil aqli dan naqli mengemukakan, Al-Qur’an diturunkan dari Luh Mahfuzh ke langit dunia pada malam lailatul Qadr dan diturunkan kepada Nabi Muhammad (wahyu pertama) pada malam ke tujuh belas, dan tentu saja tak ada yang bisa menyanggah bila al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadlan sebagai bulan yang berisi banyak hikmah bagi manusia. Namun sebenarnya di antara beberapa keutamaan itu yang paling tampak bagi kita adalah Mulianya Ramadlan bila dilihat dari keutamaan dan kemuliaan al-Qur’an. Firman Allah: “Sesungguhnya Inilah al-Qur’am Yang Mulia, Pada Kitab yang terpelihara, Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”. (QS. Al-Waqi’ah: 71-73).

Keutamaan dan kemuliaan Al-Qur’an sebagai Petunjuk kehidupan manusia, penjelasan-penjelasan terhadap petunjuk-petunjuk Allah sekaligus juga sebagai pembeda antara Hak (Murni) dan batil (palsu), anata benar dan salah, antara dicintai dan dimurkai dalam al-Qur’an dirangkaikan Allah pada QS. 2:185, “Bulan Ramadlan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan sebagai penjelasan bayyiyat, dari pentunjuk dan furqan (pembeda)…”.

No comments:

Post a Comment